Tulisan Malam Lebaran, Sebuah Semangat

Tulisan Malam Lebaran
Saya rasa paham apa artinya lebaran dan anggap saja sudah paham. Untuk menyempurnakan kepahaman saya, saya akan mencoba mencari tambahan ilmu dalam sebuah buku yaitu ESQ. Mungkin akan sedikit tidak nyambung, tapi menurut saya ini ada kaitannya dengan judul di atas.

"Setiap diri telah di karuniai oleh Tuhan sebuah jiwa yang dengan jiwa itu, ia bebas menentukan pilihan reaksi. Bereaksi positif atau negatif, bereaksi berhenti atau melanjutkan, bereaksi marah atau sabar, bereaksi reaktif atau proaktif, bereaksi baik atau buruk."

Hari raya Idul Fitri intinya adalah mengembalikan jiwa kita dalam kesucian. Seperti akan memulai kehidupan yang baru, seperti memulai dari awal lagi apa yang akan kita lakukan. Dan untuk memulai kehidupan yang serasa baru itu, kita manusia bebas menentukan pilihan sikap/reaksi. Dan semoga kita bisa bereaksi positif, bereaksi melanjutkan yang baik meninggalkan yang buruk, bereaksi lebih sabar dari sebelumnya dan bereaksi yang lebih baik, apapun itu, dimanapun itu, kapanpun itu, dari sebelumnya.

"Berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Abadi"

Dari semua yang nanti akan kita lakukan di alam semesta, semuanya atau apapun itu berprinsiplah selalu hanya kepada Allah SWT. Karena hanya dengan berprinsip kuat pada sesuatu yang abadi (Allah), manusia akan mampu menuju kebahagiaan dan kenyamanan yang hakiki.

"Fanatisme adalah sebuah keadaan dimana seseorang atau kelompok menganut sebuah pemikiran dengan membabi buta, sehingga menganggap diri paling benar dan yang lain salah, atau lebih rendah dari dirinya."

Apa jadinya jika hal seperti itu dilakukan oleh setiap manusia di dunia ini. Tidak perlu dibayangkan terlalu lama, hasilnya pasti akan sangat mengerikan. Janganlah kita sekali-kali menjadi fanatisme seperti itu, karena itu bisa menjadi bahan penghancur umat manusia di alam semesta ini. Beri kedamaian di alam semesta ini dengan meniadakan sikap fanatisme tersebut.

"Orang yang merdeka adalah yang terbebas dari belenggu prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup yang salah, pengalaman yang membelenggu pikiran, egoisme kepentingan, pembanding-pembanding subyektif, dan belenggu fanatisme yang menyesatkan."

Alangkah indahnya dunia ini jika dihuni oleh manusia-manusia merdeka yang terbebas dari berbagai belenggu negatif di atas. Dan kebahagian yang selalu menjadi keinginan setiap manusia pasti akan selalu hadir di setiap waktu dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga harapan/doa ini menjadi sebuah kenyataan yang akan segera terjadi. Aamiin....


Sebuah Semangat

Siang hari disebuah ruangan dengan suasana tenang hampir tak ada keramaian disekitarnya bahkan suara orang bicara pun hampir tak terdengar. Begitu tenang, serasa dunia ini tak menhiraukan keberadaannya. Berjam-jam dia ada diruangan itu hanya memikirkan masa depannya yang bingung mau dibawa kemana. Semua jalan dipikirkan, semua resiko ada didalam ikut serta, hingga semuanya itu membuatnya hanya diam dan merasa resah. Dia memang cukup dewasa untuk mencoba membuat masa depan yang cerah. Tetapi dia juga masih muda dan masih banyak waktu tersisa dalam hidupnya. Akhirnya dia beranjak dari ruangan itu dan mencoba melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Pikiran tentang masa depan mau dibawa kemana tetap melekat erat di benaknya. Seperti itu adalah sebuah tanggung jawabnya sendiri yang harus segera diselesaikannya dengan tidak terlalu banyak mengharapkan bantuan orang lain. Karena sebagian besar yang hidup disekitarnya tidak benar-benar mengerti apa yang sebenarnya diinginkannya.

Waktu gelap telah tiba, dia merasa lelah dengan pemikirannya dan dia melakukan hal yang biasa dilakukan saat menjelam malam yaitu menonton film. Tapi hari ini kayaknya kurang semangat untuk menonton, tapi karena itu adalah hobinya maka dia tetap menonton film dengan teh panas dan kedelai goreng didepannya untuk menemninya. Disetiap dia menonton sebuah film pasti ada sebuah pembelajaran tentang kehidupan yang dapat dapat diambil, seperti halnya film yang ditontonnya saat ini. Dia benar-benar mencoba merasakan apa yang sebenarnya ingin disampaikan dalam film tersebut. Seperti itulah dia menikmati sebuah film. Walaupun banyak yang tidak suka dengan dia menghabiskan waktu untuk menonton film. Bukan berarti dia tidak peduli dengan pndapat orang lain terhadap dirinya, tetapi cobalah orang lain mengetahui alasan mengapa dia menghabiskan banyak waktu untuk menonton film. Dia merasa menjadi orang yang tak terkalahkan saat menonton film. Tidak tau kenapa tapi alasan yang sederhana itulah yang menjadi alasan juga membuat hidupnya serasa sangat menarik untuk terus dilalui sampai akhir. Dan sebenarnya itu juga makna yang dapat diambil dari film yang ditontonnya tadi. Setelah menonton film dia merasa tenang dan tidak merasa resah lagi tentang masa depannya. Dia sekarang mempunyai sebuah semangat yang muncul tiba-tiba seperti takdir yang telah memunculkan semangat tersebut. Dia berpikir harus bisa selalu merawat semangatnya itu agar bertahan untuk waktu yang lama. Dan dia pun memunculkan kata-kata yang dengan kata-kata tersebut dia akan menjaga semangat itu.

"lakukan hal yang sangat kau sukai hingga kau merasa menjadi orang yang tak terkalahkan"

Salam,
Oki Triana Putra
Previous
Next Post »
Thanks for your comment