BELAJAR DAN TEORI BELAJAR


1.  Pengertian Belajar
 
a.  Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengeretian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

b.  Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dan lingkungannya. Di dalam interaksi inilah terjadi pengalaman-pengalaman belajar.

2.  Belajar adalah Suatu Proses

Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh.

3.  Belajar dengan Jalan Mengalami
 
Pengalaman diperoleh berkat interaksi antara individu dan lingkungan. Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinyu dan interaktif.

4.  Pengalaman Pribadi dan Pengalaman Bangsa
 
Pengalaman pribadi adalah pengalaman-pengalaman yang deperoleh dan dimiliki oleh perorangan. Sifatnya tidak sistematis, subyektif, sedangkan pengalaman bangsa bersifat subyektif dan tersusun sistematis. Tiap orang mempunyai pengalaman-pengalaman berbeda dengan pengalaman dari bangsa-bangsa lainnya.

5.  Hasil dan Bukti Belajar ialah Adanya Perubahan Tingkah Laku
 
Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, contohnya dari yang tidak tau menjadi tau, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berpikir dapat kita lihat dari raut wajahnya, sikapnya dalam rohaniah tidak bisa kita lihat.

6.  Ciri-Ciri Belajar
 
Beberapa kesimpulan William Burton tentang ciri-ciri belajar, sebagai berikut:
1.  Proses belajar adalah pengalaman, berbuat, mereaksi dan melampaui(under going)
2.  Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
3.  Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.
4.  Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi secara kontinyu.
5.  Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.
6. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengruhi oleh perbedaan-perbedaan individual dikalangan murid-murid.
7.  Proses belajar yang terbaik adalah siswa mengetahui status dan kemajuan.
8.  Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

7.    Faktor-Faktor Belajar
 
1.  Factor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar banyak melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mkendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat.

2.  Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

3.  Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasaanya. Belajar hendaknya dilakukan dengan suasana yang menyenangkan.

4. Siswa yang belajar harus mengetahui apakeh mereka berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong ke belajar yang lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.

5. Factor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

6. Pengalaman masa lampau(bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pngertian itu akan menjadi dasar untuk menerima pengalaman dan pengetahuan baru.

7.  Factor kesiapan belajar. Siswa yang siap untuk belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Factor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah kematangan minat, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan.

8. Factor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik darip pada belajar tanpa minat. 

9.  Factor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa sangat berpengaruh dalam proses belajar.

10.  Factor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajarannya dan lebih mudah mengingat-ingatnya.

8.  Teori Transfer Hasil Belajar

1.    Teori Disiplin Formal (The Formal Dicipline Theory)
Teori ini menyatakan bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi dan sebagainya dapat diperkuat melalui latihan-latihan akademis. Mata pelajaran-mata pelajaran seperti geometri dan bahasa Latin sangat penting dalam melatih daya pikir seseorang. Demikian pula halnya dengan daya pikir kritis, ingatan, pengamatan dan sebagainya dapat dikembangkan melalui latihan-latihan akademis tadi.

2.    Teori Unsur-Unsur Identik (The Identical Elemens Theory)
Transfer terjadi apabila di antara dua situasi atau dua kegiatan terdapat unsur-unsur yang bersamaan(identik). Latihan di dalam situasi mempengaruhi perbuatan tingkah laku dalam situasi yang lainnya. Teori ini banyak digunakan dalam kursus latihan jabatan, di mana siswa diberikan respons-respons yang diharapkan diterapkan dalam situasi kehidupan yang sebenarnya.

3.    Teori Generalisasi (The Generalization Theory)
Teori ini merupakan revisi terhadap teori unsur-unsur identik. Tetapi generalisasi menekenkan kepada kompleksitas dari apa yang dipelajari. Internalisasi daripada pengertian-pengertian, keterampilan, sikap-sikap dan apresiasi dapat mempengaruhi kelakuan seseorang. Teori ini menekankan pada pembentukan pengertian(concept formation) yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain. Transfer terjadi apabila siswa menguasai pengertian-pengertian umum atau kesimpulan-kesimpulan umum, lebih daripada unsur-unsur yang identik.

Sumber: Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar(hal 27-34). Jakarta: PT                          Bumi Aksara

KESIMPULAN


1. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh masyarakat. Tujuan merupakan suatu aspek dari situasi belajar.

2. Di dalam mencapai tujuan itu, murid senan tiasa akan menemui kesulitan, rintangan, dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.

3. Proses belajar terutama melakukan hal-hal yang sebenarnya. Belajar dari apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.

4.  Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya.

5. Pengalaman langsung partisipasi sesungguhnya, berbuat dan sebagainya adalah hal yang sangat berguna.

6. Jika seseorang telah berubah tingkah lakunya menjadi lebih baik berarti di telah berhasil dalam belajarnya.

7.  Belajar yang efektif  sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada.

8. Murid dapat mentransferkan hasil belajar ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya dalam masyarakat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment