Mengenal Indonesia Melalui Angklung

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Jumat, 11 September 2015 merupakan kelas budaya pertama bagi mahasiswa internasional program Darmasiswa dan KNB. Pada kelas budaya tersebut, mahasiswa mengenal serta mempelajari angklung yang merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Kelas tersebut dibersamai oleh Bu Panca, salah seorang dosen dari Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mempermudah belajar angklung, mahasiswa membentuk grup sesuai tangga nada yang sama.

Dalam mengajar di kelas, Bu Panca dibantu oleh tiga tutor BIPA UNY yang bertugas membantu pelaksanaan kelas budaya serta menjadi fasilitator saat kelas berlangsung. Mahasiswa internasional terlihat antusias memainkan angklung tersebut.  Sadera, salah seorang mahasiswa program Darmasiswa yang berasal dari Madagaskar, menuturkan, "Alat musik ini bagus dan menyenangkan saat dimainkan, saya sangat menyukainya." Lagu yang mereka mainkan adalah “Rasa Sayange”, sebuah lagu tradisional yang berasal dari Maluku.
Seven, salah satu mahasiswa KNB dari Rwanda juga sempat menanyakan makna lagu yang dimainkan, apalagi karena keunikan lagu “Rasa Sayange” yang terdapat pantun di dalamnya. Mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga budaya Indonesia dengan harapan mereka dapat mengenal Indonesia dengan baik.
Lagu kedua yang dimainkan yakni “Gundul-Gundul Pacul”, lagu tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Sama halnya saat berlatih lagu pertama, Bu Panca menuturkan lagu kedua lebih mudah karena nada-nada yang digunakan merupakan pengulangan sehingga mahasiswa mengemukakan bahwa lagu kedua lebih mudah dibandingkan lagu pertama. Kelas diakhiri pukul 12.00 dengan pembacaan doa dan penyampaian kesan mahasiswa internasional di minggu pertama mereka belajar, salah satu budaya dari Indonesia, angklung. (Umi)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment