Bisnis Makanan dan Minuman Ala Street Food

Sebuah prospek bisnis makanan dan minuman yang sangat menjanjikan. Apa itu? Bisnis makanan dan minuman “jalanan”. Orang luar negeri bilangnya street food… jenis usaha makanan dan minuman yang sangat digemari.
Kalau menurut saya sih mirip usaha kaki lima, tapi dengan konsep yang lebih modern dan higienis. Eh, udah pada tahu belum apa itu street food concept? Di luar negeri konsep ini termasuk konsep bisnis yang sedang trend lho. Belum tahu? Pernah lihat orang jualan roti, keripik plus minuman pakai mobil? Ya itu dia street food concept. 
Ciri usaha ini adalah selalu memanfaatkan sebuah mobil dengan bak tertutup. Mengingatkan saya dengan mobil caravan yang ada di luar negeri. Keren abis deh pokoknya… Dengan sedikit utak-atik sana sini, Anda bisa menyulap mobil antik Anda menjadi sebuah gerai makan.
Eniwei, saya kerap mengatakan bahwa rasa penasaran selalu berhasil meciptakan pembelian pertama. Karena rasa penasaran termasuk dalam target dari marketing konteks. Bahasa gampangnya adalah bagaimana cara Anda menjual dagangan Anda. Dan street food concept memenuhi persyaratan untuk membangun rasa penasaran konsumen. 
Balik ke cerita asisten online saya, sejak kedatangannya yang mencolok, gerai berjalan ini sukses membuat asisten online saya dan pengunjung GOR lainnya penasaran. “Dandanan” mobilnya sangat mencolok. Mobil baknya sengaja di cat dengan warna yang ngejreng, bikin para ABG nengok semua. Benar-benar strategi mendatangkan calon konsumen yang eksentrik…
“Tapi dok, kalau cuman datang tapi ternyata barang dagangannya nggak enak kan sama saja bo’ong…” Benar !! Kata om Hermawan konten pun harus diperhatikan. Karena kepuasan konsumen lah yang akan mendatangkan repeat order agar prospek bisnis makanan dan minuman ala street food concept tetap langgeng. 
Ini artinya bila mereka puas dengan produk yang Anda sajikan, mereka akan datang dan datang lagi. Tidak hanya itu, kontinuitas Anda untuk memuaskan mereka juga akan membuat mereka secara sukarela mempromosikan produk Anda kepada kolega mereka. Dan itulah level teratas dari strategi marketing… menciptakan konsumen yang ekstra loyal kepada Anda !!
Nah, gerai berjalan yang ditemui asisten online saya ini juga sangat memperhatikan hal itu. Buktinya gerai ini cukup sukses memuaskan selera makan pagi asisten online saya. Sarapannya enak, simpel, cepat dan sehat… itu kesan pertama yang ia rasakan. Menunya tanpa goreng dan tanpa keju berlebihan. Ganas kan?
Saya jadi ingat dengan konsep street food di luar negeri. Di sana banyak konsep serupa yang intinya adalah bentuk lain dari usaha kaki lima, tapi dikemas secara modern. Anda bisa membeli makanan dan minuman untuk Anda makan di tempat atau Anda makan saat Anda melanjutkan perjalanan Anda. 
Itu sebabnya konsep ini sangat mengutamakan sajian yang simpel. Nggak kebayang kan kalau Anda jualan sate kambing dengan konsep street food, wkwkwkwkwk…
Nah, dengan mengadopsi konsep kaki lima modern ini, Anda bisa mengambil margin lebih baik dari sekdedar konsep kaki lima biasa. Contohnya saja pada gerai berjalan tadi, seporsi makanannya dibandrol dengan harga sekitar 10 ribu hingga 20 ribu rupiah. Untuk minuman sekitar Rp 7 ribuan. Harga tersebut jelas jauh di atas harga seporsi bubur ayam dan teh manis yang di jajakan di kaki lima sebelahnya. Harganya cuman Rp 8 ribu per porsi dan Rp 3 ribu per cup.
Tapi masalah menentukan harga jual tergantung harga pasaran di kota Anda masing-masing lho. Kalau Anda jual menu jalanan dengan harga segitu di kota Jogja mungkin Anda akan dilempar sandal. Tapi karena gerai ini bukanya di Jakarta, jadi harga segitu masih masuk di kantong konsumen. Pokoknya, sesuaikan saja dengan psikografi konsumen di kota Anda…
Well, bicara mengenai prospek bisnis makanan dan minuman ini, saya akan mencoba menghitung proyeksi biaya dan keuntungan dari bisnis makanan dan minuman dalam bentuk gerai berjalan ini. Saya juga coba cantumkan peralatan bisnisya, mulai dari mobil bak hingga mesin cup sealer. 
Hanya saja saya mengasumsikan usaha ini berjalan di kota Jogja dengan harga jual yang lebih rendah. Biar lebih gampang. Contohnya menu makanan saya kasih asumsi harga 10 – 15 ribu rupiah. Kalau minuman saya kasih harga Rp 5 ribuan saja. Bagaimana perkiraan hasilnya? Apakah prospek bisnis makanan dan minuman ala jalanan ini menguntungkan? Silahkan simak asumsinya di bawah ini :

Modal Awal
   
  Mobil bak                 Rp. 25.000.000,00  
  Dekorasi mobil         Rp. 15.000.000,00  
  Peralatan masak Rp.  4.000.000,00  
  Blender                 Rp. 300.000,00  
  Baju seragam  
  Mesin cup sealer Rp. 1.000.000,00  
  Genset                 Rp. 3.500.000,00  
  Kursi dan meja         Rp. 10.000.000,00
TOTAL                 Rp58.000.000,-

Modal Kerja  
  Bahan baku makanan Rp. 4.500.000,00  
  Bahan baku minuman Rp. 3.375.000,00  
  Tenaga kerja                 Rp. 600.000,00  
  Gas                                 Rp. 100.000,00  
  Solar                         Rp. 300.000,00  
  Wadah karton makanan Rp. 350.000,00  
  Cup dan tutup                 Rp. 270.000,00  
  Pencatatan                 Rp. 50.000,00  
  Kebersihan                 Rp. 50.000,00  
TOTAL                         Rp. 9.595.000,-

Pendapatan  
  Makanan Rp12.000 x 30 prs x 30 hari Rp 10.800.000,-
  Minuman Rp 5.000 x 45 cup x 30 hari Rp 6.750.000,-
TOTAL Rp17.550.000,-

Keuntungan per bulan Rp. 7.955.000,-

Bagaimana dengan asumsi hitungan di atas? Prospek bisnis makanan dan minuman ala street food concept cerah kan? Anda bisa mengantongi untung sekitar Rp 7 -8 jutaan per bulan. Artinya Anda bisa BEP dalam 7 bulan. 
Ini hanya proyeksi minimal lho, karena kenyataannya begitu banyak gerai berjalan yang teman saya temukan di Jakarta tadi mampu meraup keuntungan lebih dari proyeksi tadi. Berminat untuk mengadopsi konsep usaha makanan dan minuman ini menjadi peluang bisnis Indonesia asli? 

Previous
Next Post »
Thanks for your comment